Bulan Puasa sudah hampir tiba, Ramadhan penuh rahmat telah menanti. Kali ini saya akan memberikan kumpulan sms ucapan selamat ramadhan [ramadhon], ucapan selamat berpuasa kepada anda para pembaca setia Pancallok. Daftar sms ramadhan selamat berpuasa ini aku dapat dari beberapa rekan blogger tetangga. Mumpung momennya pas udah dekat di bulan ramadhan asik juga jika di blog ini menyediakan kumpulan sms ramadhan.Kumpulan sms ucapan met puasa ini juga beragam loh. Ada sms lucu, sms keren, sms serius, dan pokoknya bisa bikin teman kamu happy kala membaca sms ucapan ramadhan selamat berpuasa dari kita. Sms ucapan selamatnya boleh di copas kok, kan aku dapatnya juga hasil copas, hehhee. Pancallok cuma ingin berbagi aja moga bermanfaat buat sobat semua.
Berikut daftar kumpulan sms ucapan selamat berpuasa di bulan ramadhan, saya cuma bisa ucapin selamat menjalankan ibadah puasa 1932H yah. Semoga sukses selalu dan juga mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT :
1. Bila dalam kata perbuatan tergores salah & khilaf, dgn segala kerendahan hati terucap mhn maaf setulus2nya. Selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H
2. Ya Allah, muliakan & sayangilah saudaraku ini, bahagiakan keluarganya, berkahi rizkinya, kuatkan imannya. Berikanlah kenikmatan ibadahnya, jauhkan dari segala fitnah. amiin. "AHLAN WASAHLAN YA RAMADHAN 1430 H " mohon maaf lahir dan batin
3. Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salam setulus hati, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, mohon maaf lahir bathin
4. Marhaban yaa Ramadhan, pucuk selasih bertunas menjulang dahannya patah tolong betulkan, puasa Ramadhan kembali menjelang, salah dan khilaf mohon dimaafkan. Selamat Menunaikan Ibadah puasa
5. Hari berlalu begitu cepat segudang aktivitas telah menguras tenaga & pikiran kita, hingga tanpa terasa hanya dalam hitungan berapa puluh jam lagi kita akan songsong fajar suci ramadhon yang akan mencuci lahir dan batin kita selama 1 tahun. Tapi sebelumnya dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf lahir dan batin, sebelum akhirnya kita akan berserah diri pada Allah SWT. Amin...
6. Assalamualaikum Wr..Buka hati dapat CINTA
buka fikiran .... dapat ILMU
buka mata.......cari Rizki...
& buka Handphone 1 pesan diterima
"selamat menjalankan ibadah puasa, wish Allah give U the Best lives. I Pray... N Mohon dimaafin segala ksalahan2 Pancallok ya? Tq Marhaban Ya Ramadhan 1432Hijriah
7. Sebelum lidah keluh, sebelum hati keabali membeku, sebelum jempol kaku & sulit hanya untuk sekedar minta maaf lewat sms & sebelum semua operator sibuk..MOHON Maaf atas semua khilaf yg ku lakuin. Maafin yaks !
8. Marhaban yang ramadhan..bln suci kembali tiba..saat tepat menyucikan diri dari segala dosa..tanpa basa basi mhn dimaafkan segala kesalahan
9. Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan
10. Mengingat Kata yang Salah, Hati yang Berprasangka, janji yang terlupakan,Sikap & Sifat yang menyakitkan, di hari ini ijinkanlah ku juga mengucapkan mohon maaf LAHIR DAN BATHIN
11. Pelanggan yang terhormat. Selamat menunaikan ibadah puasa 1930 H. Mohon maaf lahir dan batin.
12. Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban Ya Ramadhan
13. Anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan, sambil menunggu datangnya ramdhan jari ku susun mohon ampunan, selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi semua umat muslim..
14. Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa…..,ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari – hari itu.
agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan ….
mari kita sama-sama sucikan hati,diri,dan jiwa kita.
Marhaban Yaa Ramadhan……
15. Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahi
16. Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah seeprti MENTARI.
Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung sampai telinga panas seperti ESIA..
17. Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….
18. Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.
19. Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah
20. Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung,jika hati seindah bulan hiasi dengan senyuman……..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin
21. Gersang bumi tanpa hujan..gersang akal tanpa ilmu,,gersang hati tanpa iman..gersang jiwa tanpa amal..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin
22. Ya Allah……
Perkayalah Saudaraku ini dengan keilmuan
Hiasi hatinya dengan kesabaran
Muliakan wajahnya dengan ketaqwaan
Perindalah fisiknya dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipat gandaan
Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian alam
Marhaban Ya Ramadhan...
Mohon maaf lahir dan bathin...
23. SEIRING TERBENAM MENTARI DI AKHIR SYA’BAN,
TIBALAH KINI BULAN RAMADHAN,
PESAN INI SEBAGAI GANTI JABAT TANGAN UNTUK
MOHONKAN MAAF DAN KEKHILAFAN.
MARHABAN YA RAMADHAN.
24. Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku bergerak melangkah menuju mentariMU, kusambut pemberianMU , dengan harapan kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……
25. Manusia tak pernah Luput dari salah dan hilap
karena manusai bukan mahkluk yang sempurna
di bulan yang suci ini mari kita bermaafan
agar tak ada dendam dan rasa dengki
marhaban ya ramadhan
mohon maaf lahir batin
26. Matahari berdzikir,
angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya malam Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
27. Hidup ini hanya sebentarlagi
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan…mohon maaf lahir bathin
28. Tiada kemenangan tanpa zikrullah
tiada amal tanpa keikhlasan
tiada ampunan tanpa maaf dari sesama
marhaban ya ramadhan..
29. Fajar ramadhan segera menghampiri dunia, selembar sutra menghapus noda, sebening embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan jiwa di bulan yang suci. selamat menunaikan ibadah puasa 1429 H semoga amal kita diterima disisi Alllah SWT..Amiiin…
30. Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
31. Tiada kata yang dapat terucap
hati merasa malu
dalam kalbu q bisa menjerit tuhan,
batin menangis,
betapapun dosa itu
q yakin KAU maha pengampun
saat aku sedih
hanya padamulah aku cerita
saat aku marasa sendiri
aku yakin kaupun bersamaku
tuhan
aku rela saat ini jika harus menghadapmu
jika ITU LEBIH BAIK
ridhoMUlah yang senantiasa q harap
maafq tuhan
maafq wahai smua hamba allah yang ada dialam fana ini
32. marhaban ya ramadhan….
termenung ku sejenak
mengingat akan keselahanku yang lampau
andai kalian smua ada disini sobat
maafku trucap dari hati yang paling dalam..
maafin ya… smua kesalahanku
33. Perkataan yg indah adlh “ALLAH”
Lagu yg merdu adlh “ADZAN”
Media yg terbaik adlh “AL QUR’AN”
Senam yg sehat adlh “SHALAT”
Diet yg sempurna adlh “PUASA”
Kebersihan yg menyegarkan adlh “WUDHU”
Perjalanan yg indah adlh “HAJI”
Khayalan yg baik adlh ingat akan “DOSA&TAUBAT”
Mudah2an bln yg suci ini bs membawa iman dan takwa, Amien..
34. Let’s join us for ‘RAMADHAN SALE
Diskon pnghapus dosa besar2an s/d 100% utk semua jns dosa
Tin9ktkn ibadah wajib, sunnah, perbnyk istigfar%shdaqah
Lebih heboh lg, ikuti DOOR PRIZE lailatul qadar
Slamat berpuasa maaf lahir batin
35. Nafaspun menjadi tasbih, tidurpun menjadi ibadah, amal diterima&doa2 dijabah
bagi orang yang shaum&rajin membaca Kitab-Nya di bulan ramadhan
Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir dan bathin, selamat menjalankan ibadah PUASA
Saturday, July 30, 2011
Saturday, May 8, 2010
Ketulusan Cinta
Sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, Dia memberikan ujian dan cobaan. Banyaknya ujian dan cobaan menunjukkan ke-Maha Rohman Rohim-an Allah. Begitupun dengan ‘cinta’. Untuk meraih ketulusan cinta dibutuhkan pengorbanan, tanpa pernah bosan, tak pernah mundur teratur dan balik kanan, serta selalu melibatkan Allah. Cinta yang tulus adalah cinta yang didasari karena Allah.
Ketulusan itu sendiri membutuhkan proses dalam menembus dimensi ruang dan waktu. Alangkah bahagianya orang yang pernah merasakan ketidaktulusan cinta, pendustaan cinta, penodaan cinta, dan penghianatan cinta, karena dengan begitu dia akan memahami apa arti ketulusan cinta sekaligus akhirnya akan menemukannya.
Meski cinta yang tulus cuma 1 dari seribu bahkan sejuta, namun bukan berarti ‘GAK ADA’. Meski sangat sulit meraih cinta yang tulus, tapi cinta itu akan menghampiri dan bertahta. Selama ‘hati’ masih ada, selama itulah cinta yang tulus masih eksis. Cinta yang bukan sementara. Bukan sekedar cinta kemarin atau hari ini. Namun cinta yang berdimensi ke depan. Dunia-akhirat. Endless love....
Ketulusan itu sendiri membutuhkan proses dalam menembus dimensi ruang dan waktu. Alangkah bahagianya orang yang pernah merasakan ketidaktulusan cinta, pendustaan cinta, penodaan cinta, dan penghianatan cinta, karena dengan begitu dia akan memahami apa arti ketulusan cinta sekaligus akhirnya akan menemukannya.
Meski cinta yang tulus cuma 1 dari seribu bahkan sejuta, namun bukan berarti ‘GAK ADA’. Meski sangat sulit meraih cinta yang tulus, tapi cinta itu akan menghampiri dan bertahta. Selama ‘hati’ masih ada, selama itulah cinta yang tulus masih eksis. Cinta yang bukan sementara. Bukan sekedar cinta kemarin atau hari ini. Namun cinta yang berdimensi ke depan. Dunia-akhirat. Endless love....
MENCINTAI DENGAN TULUS, MENGHADIRKAN KEBAHAGIAAN.
Cinta untuk dimiliki.
Ketika seseorang berbicara tentang cinta, maka apa yang sebetulnya sedang bercokol dalam hatinya adalah untuk dicintai.
Kalaupun ia mencoba mencintai seseorang, maka itu hanyalah agar dicintai. Ia mencintai untuk dicintai, sebagai balasannya. Dan bilamana ternyata yang dicintainya itu tidak membalasnya, maka ia akan sangat mudah berubah, bahkan berbalik membenci. Ia merasa kecewa, direndahkan, disepelekan, tidak dihargai, ditolak, ditampik, terhina atau sejenisnya. Yang tadinya ia sangka sebagai prilaku mencintai, kini telah berubah sama sekali. Kini ia berubah menjadi benci, bahkan dendam.
Apa yang sesungguhnya terjadi padanya? Apakah ia memang benar- benar mencintai orang, yang konon tadinya ia cintai itu? Ternyata tidak. Bukan karena ia kini membenci atau mendendam, namun karena keinginannya untuk memiliki, menguasai, mengangkangi bagi dirinya sendiri. Yang ada ketika itu sebetulnya samasekali bukan cinta.
Saya kira Anda pernah mendengar kata-kata indah: "Cinta bukanlah untuk memiliki, namun untuk dimiliki." Anda boleh menyetujuinya atau tidak; akan tetapi, bilamana Anda benar-benar dapat menghadirkan sikap batin demikian, itu memang mampu membahagiakan. Dengan membiarkan diri untuk dimiliki tanpa merasa perlu memiliki.
Mencintai ataupun membenci seseorang atau sekelompok orang sepenuhnya ada dalam kewenangan Anda bukan? Anda tak dapat dipaksa untuk mencintai siapapun, kecuali hanya berpura-pura saja. Demikian pula orang lain; tak seorangpun dapat kita paksa untuk mencintai kita. Bila Anda benar-benar mencintai seseorang atau sekelompok orang, Anda tak perlu peduli apakah ia atau mereka mencintai Anda atau tidak. Anda hanya mencintainya. Itu saja. Sama sekali tidak ada urusannya dengan masalah kepemilikan, masalah memiliki, menguasai, mengangkangi.
Bila kita benar-benar dapat mencintai tanpa disertai atau dimotivasi keinginan yang kuat untuk memiliki, maka kita bisa merasakan kebahagiaan dari mencintai.Sebaliknya, kita hanya mengundang kepedihan, kesengsaraan. Ketulusan dalam mencintai itulah yang membahagiakan. Bukan balasan yang kita terima. Dalam ketulusan, tiada harapan, hasrat atau keinginan untuk menerima sesuatu sebagai imbalan. Dalam ketulusan, yang ada hanyalah sikap batin memberi dengan sukarela, dengan ikhlas. Itulah yang membahagiakan. Dan, itu pertanda bahwa cinta yang Anda berikan murni adanya.
Sesungguhnya, kita tidak pernah layak untuk dicintai bila belum siap untuk mencintai. Adalah keliru memandang dicintai sebagai hak, sementara tak merasa wajib untuk mencintai. Kewajiban semestinya selalu mesti didahulukan. Apakah kewajiban itu mensyaratkan kerja fisik, kerja verbal, kerja perasaan ataupun kerja pikiran, ia tetap mesti didahulukan.
Cinta tidak menyengsarakan siapapun.
Kepemilikan, ketergantungan, kemelekatan pada yang dicintai, itulah yang menyengsarakan. Ada ungkapan bijak yang
mengatakan: "Pada yang Anda cintailah kesengsaraan Anda tersembunyi." Namun jangan salah. Bukan cinta itu yang menyengsarakan. Tidaklah tepat bila ada yang menyangka dirinya `sengsara karena cinta'. Cinta tak pernah dan tak akan pernah menyengsarakan siapa-siapa.
Kepemilikan, ketergantungan dan kemelakatan kitalah yang menyengsarakan. Disanalah kesengsaraan bersembunyi. Keinginan untuk memiliki yang dicintai, tergantung pada balasan setimpal dari yang dicintai dan karenanya melekat padanya, merupakan sumber-sumber kesengsaraan itu.
Sebaliknya, mungkin Anda cukup beruntung, memperoleh tanggapan yang setimpal dari yang dicintai. Dicintai oleh seseorang yang Anda cintai, bisa dibilang suatu keberuntungan. Akan tetapi, bila Anda memang benar-benar mencintainya dengan tulus, Anda tetap merasa bahagia. Kebahagiaan yang diperoleh dari mencintai dengan tulus tidak tergantung pada apakah Anda dicintai atau tidak.
Kembali harus kita akui bahwa, kebahagiaan hanya tergantung pada tindak mencintai saja, pada ketulus-ikhlasan itu saja.
Kita bukan Robot Emosi.
Pada dasarnya, tak seorangpun suka diikat, dibelenggu, atas dalih cinta sekalipun. Manusia mewarisi kehendak bebas. Keterikatan, ketergantungan ataupun belenggu merampas kebebasan; dan bersamaan dengan itu pula, kebahagiaan-pun beranjak pergi darinya. Konyolnya, kita seringkali menggunakan cinta sebagai pengikat dan pembelenggu siapa saja atau apa saja yang kita cintai. Kita ingin memiliki, medominasi yang kita cintai. Disinilah titik persoalannya.
Anda bisa berbahagia dengan mencintai profesi yang Anda tekuni selama ini, misalnya. Akan tetapi, bila kecintaan Anda pada profesi mulai bergeser kepada pemburuan atau penimbunan uang, kepada penghasilan yang Anda peroleh dari menjalani profesinya, atau kepada kemasyuran, penghormatan dan pemuliaan, Anda mesti siap- siap untuk melepaskan kebahagiaan itu lagi. Karena Anda telah mengarahkan diri Anda ke dalam perangkap perbudakan yang Anda ciptakan sendiri. Perbudakan inilah yang menjauhkan kita dari kebahagiaan. Jadi, tidaklah terlampau ceroboh bila kita mengatakan bahwa, kebahagiaan —dalam kaitannya dengan cinta— tergantung pada seberapa konsisten kita mempertahankan ketulusan pada `hanya mencintai'.
Mencintai memang bukan memiliki. Mencintai dan memiliki adalah dua hal yang sama sekali berbeda; sayangnya, bagi sebagian besar orang mereka sulit dipisahkan secara emosional. Ketika cinta kita bersambut, rasa kepemilikan segera menyertainya. Ketika rasa memiliki timbul, maka `hanya mencintai' sirna. Ia berubah, dan kitalah yang telah merubahnya secara emosional. Degradasi ini seakan- akan ada di luar kendali kita. Ia seolah-olah berjalan secara otomatis.
Menjadi `lepas kendali' merupakan persoalan laten kita yang lainnya; walaupun kita tahu kalau sesungguhnya tidak harus berjalan terkendali. Kita tidak harus dikendalikan oleh perasaan atau emosi; kita tak harus bertindak secara otomatis, hanya atas dorongan emosi, karena kita bukanlah `mesin emosi', kita bukan `robot emosi'. Pada dasarnya, kita bukanlah emosi itu.
Jangan mau dihambat oleh persoalan laten!
Apa yang juga teramati disini adalah persoalan laten —yakni identifikasi-diri. Indentifikasi-diri pada perasaan, pada emosi adalah fenomena umum bagi kita, disamping identifikasi-diri pada raga ini.
Kedua bentuk identifikasi-diri ini sebetulnya sudah cukup baik bila dibandingkan dengan identifikasi-diri pada peran-peran, pada profesi, atribut-atribut yang dikenakan orang pada diri kita.
Identifikasi-diri pada atribut-atribut yang dikenakan orang-orang bisa amat menyiksa, amat menyengsarakan. Fenomena mental ini dapat Anda amati dengan jelas pada orang-orang yang sering
berkata: "Ah...apa nanti kata orang." Ini sungguh berbahaya, sungguh fatal akibatnya. Anda bukanlah apa yang orang katakan tentang Anda. Kebahagiaan maupun penderitaan Anda samasekali tidak tergantung pada `apa kata orang'. Jati-diri Anda tidak tertumpu disana, pada mulut-mulut setiap orang. Bila fenomena ini kebetulan benar-benar terjadi pada Anda, maka segeralah sadari dan akhiri!
Kembali pada cinta dan kepemilikan. Mencintai tak-perlu memiliki. Kepemilikan hanya akan menodai cinta Anda. Mencintai atau menyayangi dengan tulus, menghadirkan kebahagiaan. Bila Anda siap menyikapinya demikian, Anda segera akan menemukan kebahagiaan dari `hanya mencintai'. Bila tidak, Anda hanya akan menebar jala kesengsaraan.
Ketika seseorang berbicara tentang cinta, maka apa yang sebetulnya sedang bercokol dalam hatinya adalah untuk dicintai.
Kalaupun ia mencoba mencintai seseorang, maka itu hanyalah agar dicintai. Ia mencintai untuk dicintai, sebagai balasannya. Dan bilamana ternyata yang dicintainya itu tidak membalasnya, maka ia akan sangat mudah berubah, bahkan berbalik membenci. Ia merasa kecewa, direndahkan, disepelekan, tidak dihargai, ditolak, ditampik, terhina atau sejenisnya. Yang tadinya ia sangka sebagai prilaku mencintai, kini telah berubah sama sekali. Kini ia berubah menjadi benci, bahkan dendam.
Apa yang sesungguhnya terjadi padanya? Apakah ia memang benar- benar mencintai orang, yang konon tadinya ia cintai itu? Ternyata tidak. Bukan karena ia kini membenci atau mendendam, namun karena keinginannya untuk memiliki, menguasai, mengangkangi bagi dirinya sendiri. Yang ada ketika itu sebetulnya samasekali bukan cinta.
Saya kira Anda pernah mendengar kata-kata indah: "Cinta bukanlah untuk memiliki, namun untuk dimiliki." Anda boleh menyetujuinya atau tidak; akan tetapi, bilamana Anda benar-benar dapat menghadirkan sikap batin demikian, itu memang mampu membahagiakan. Dengan membiarkan diri untuk dimiliki tanpa merasa perlu memiliki.
Mencintai ataupun membenci seseorang atau sekelompok orang sepenuhnya ada dalam kewenangan Anda bukan? Anda tak dapat dipaksa untuk mencintai siapapun, kecuali hanya berpura-pura saja. Demikian pula orang lain; tak seorangpun dapat kita paksa untuk mencintai kita. Bila Anda benar-benar mencintai seseorang atau sekelompok orang, Anda tak perlu peduli apakah ia atau mereka mencintai Anda atau tidak. Anda hanya mencintainya. Itu saja. Sama sekali tidak ada urusannya dengan masalah kepemilikan, masalah memiliki, menguasai, mengangkangi.
Bila kita benar-benar dapat mencintai tanpa disertai atau dimotivasi keinginan yang kuat untuk memiliki, maka kita bisa merasakan kebahagiaan dari mencintai.Sebaliknya, kita hanya mengundang kepedihan, kesengsaraan. Ketulusan dalam mencintai itulah yang membahagiakan. Bukan balasan yang kita terima. Dalam ketulusan, tiada harapan, hasrat atau keinginan untuk menerima sesuatu sebagai imbalan. Dalam ketulusan, yang ada hanyalah sikap batin memberi dengan sukarela, dengan ikhlas. Itulah yang membahagiakan. Dan, itu pertanda bahwa cinta yang Anda berikan murni adanya.
Sesungguhnya, kita tidak pernah layak untuk dicintai bila belum siap untuk mencintai. Adalah keliru memandang dicintai sebagai hak, sementara tak merasa wajib untuk mencintai. Kewajiban semestinya selalu mesti didahulukan. Apakah kewajiban itu mensyaratkan kerja fisik, kerja verbal, kerja perasaan ataupun kerja pikiran, ia tetap mesti didahulukan.
Cinta tidak menyengsarakan siapapun.
Kepemilikan, ketergantungan, kemelekatan pada yang dicintai, itulah yang menyengsarakan. Ada ungkapan bijak yang
mengatakan: "Pada yang Anda cintailah kesengsaraan Anda tersembunyi." Namun jangan salah. Bukan cinta itu yang menyengsarakan. Tidaklah tepat bila ada yang menyangka dirinya `sengsara karena cinta'. Cinta tak pernah dan tak akan pernah menyengsarakan siapa-siapa.
Kepemilikan, ketergantungan dan kemelakatan kitalah yang menyengsarakan. Disanalah kesengsaraan bersembunyi. Keinginan untuk memiliki yang dicintai, tergantung pada balasan setimpal dari yang dicintai dan karenanya melekat padanya, merupakan sumber-sumber kesengsaraan itu.
Sebaliknya, mungkin Anda cukup beruntung, memperoleh tanggapan yang setimpal dari yang dicintai. Dicintai oleh seseorang yang Anda cintai, bisa dibilang suatu keberuntungan. Akan tetapi, bila Anda memang benar-benar mencintainya dengan tulus, Anda tetap merasa bahagia. Kebahagiaan yang diperoleh dari mencintai dengan tulus tidak tergantung pada apakah Anda dicintai atau tidak.
Kembali harus kita akui bahwa, kebahagiaan hanya tergantung pada tindak mencintai saja, pada ketulus-ikhlasan itu saja.
Kita bukan Robot Emosi.
Pada dasarnya, tak seorangpun suka diikat, dibelenggu, atas dalih cinta sekalipun. Manusia mewarisi kehendak bebas. Keterikatan, ketergantungan ataupun belenggu merampas kebebasan; dan bersamaan dengan itu pula, kebahagiaan-pun beranjak pergi darinya. Konyolnya, kita seringkali menggunakan cinta sebagai pengikat dan pembelenggu siapa saja atau apa saja yang kita cintai. Kita ingin memiliki, medominasi yang kita cintai. Disinilah titik persoalannya.
Anda bisa berbahagia dengan mencintai profesi yang Anda tekuni selama ini, misalnya. Akan tetapi, bila kecintaan Anda pada profesi mulai bergeser kepada pemburuan atau penimbunan uang, kepada penghasilan yang Anda peroleh dari menjalani profesinya, atau kepada kemasyuran, penghormatan dan pemuliaan, Anda mesti siap- siap untuk melepaskan kebahagiaan itu lagi. Karena Anda telah mengarahkan diri Anda ke dalam perangkap perbudakan yang Anda ciptakan sendiri. Perbudakan inilah yang menjauhkan kita dari kebahagiaan. Jadi, tidaklah terlampau ceroboh bila kita mengatakan bahwa, kebahagiaan —dalam kaitannya dengan cinta— tergantung pada seberapa konsisten kita mempertahankan ketulusan pada `hanya mencintai'.
Mencintai memang bukan memiliki. Mencintai dan memiliki adalah dua hal yang sama sekali berbeda; sayangnya, bagi sebagian besar orang mereka sulit dipisahkan secara emosional. Ketika cinta kita bersambut, rasa kepemilikan segera menyertainya. Ketika rasa memiliki timbul, maka `hanya mencintai' sirna. Ia berubah, dan kitalah yang telah merubahnya secara emosional. Degradasi ini seakan- akan ada di luar kendali kita. Ia seolah-olah berjalan secara otomatis.
Menjadi `lepas kendali' merupakan persoalan laten kita yang lainnya; walaupun kita tahu kalau sesungguhnya tidak harus berjalan terkendali. Kita tidak harus dikendalikan oleh perasaan atau emosi; kita tak harus bertindak secara otomatis, hanya atas dorongan emosi, karena kita bukanlah `mesin emosi', kita bukan `robot emosi'. Pada dasarnya, kita bukanlah emosi itu.
Jangan mau dihambat oleh persoalan laten!
Apa yang juga teramati disini adalah persoalan laten —yakni identifikasi-diri. Indentifikasi-diri pada perasaan, pada emosi adalah fenomena umum bagi kita, disamping identifikasi-diri pada raga ini.
Kedua bentuk identifikasi-diri ini sebetulnya sudah cukup baik bila dibandingkan dengan identifikasi-diri pada peran-peran, pada profesi, atribut-atribut yang dikenakan orang pada diri kita.
Identifikasi-diri pada atribut-atribut yang dikenakan orang-orang bisa amat menyiksa, amat menyengsarakan. Fenomena mental ini dapat Anda amati dengan jelas pada orang-orang yang sering
berkata: "Ah...apa nanti kata orang." Ini sungguh berbahaya, sungguh fatal akibatnya. Anda bukanlah apa yang orang katakan tentang Anda. Kebahagiaan maupun penderitaan Anda samasekali tidak tergantung pada `apa kata orang'. Jati-diri Anda tidak tertumpu disana, pada mulut-mulut setiap orang. Bila fenomena ini kebetulan benar-benar terjadi pada Anda, maka segeralah sadari dan akhiri!
Kembali pada cinta dan kepemilikan. Mencintai tak-perlu memiliki. Kepemilikan hanya akan menodai cinta Anda. Mencintai atau menyayangi dengan tulus, menghadirkan kebahagiaan. Bila Anda siap menyikapinya demikian, Anda segera akan menemukan kebahagiaan dari `hanya mencintai'. Bila tidak, Anda hanya akan menebar jala kesengsaraan.
Sayap Yang Tak Pernah Patah
Kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki; selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu kita pada posisi kuat: kita tidak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab disini kita justru melakukan pekerjaan besar dan agung, mencintai.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang terjadi sesungguhnya hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: "apakah yang akan kuberikan?". Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi, kita hanyalah patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang terjadi sesungguhnya hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: "apakah yang akan kuberikan?". Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi, kita hanyalah patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita.
24 Kalimat Penyejuk Hati
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Source: Blog Berita
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Source: Blog Berita
Subscribe to:
Posts (Atom)