Semakin jauh ku melangkah kian terasa besar harapku pada-MU

semakin tinggi ku mendaki kian terasa kecil adanya diriku

semakin dalam ku menyelam kian terasa sesal basahkan hatiku

Engkau tak terlihat, karena ku tak pantas melihat-MU

cukuplah karya cipta-MU, mengejawantahkan kuasa-MU

menundukkan sombongku, menakhlukkan egoku

Maafkan perasaan tinggiku yang sesungguhnya rendah

Maafkan pakaian mewahku yang sesungguhnya hina

Maafkan pamer materiku yang sesungguhnya fakir

Maafkan hamba ini..

Wednesday, December 16, 2009

Tataplah Kedepan

wahai sahabatku,
jangan tunda lagi waktu yang ada..
yang ada saja masih banyak tersisa..
pergi dan jejakkan perlahan ke depan..
jangan pernah menoleh ke belakang..
sebab, tak satupun dalil itu berguna..

pergilah kawan,
berjalanlah kalian sambil bersiul
menyanyi, meskipun dengan kidung yang
tidak panjang dan bahkan belum ada judul,
sebab hanya tembang yang cepat singgah terbang,
bakal hidup di hati sanubari insan...

oh, jangan... jangan tunggu aku.. pergilah..
aku akan menyusul dan masih bermain
dengan sang kesempatan.. karena ialah
yang mempertemukan dan memisahkanku nanti..

ku hanya mencoba menerka garis-garis jalan
dan kelokan yang terbentang di depan itu
sampai dimana Dia mengukir ujung perjalanan
yang masih cukup panjang ini..

sampaikan salamku
pada calon anakku dari calon istriku
yang sampai kini masih belum kutahu..