Semakin jauh ku melangkah kian terasa besar harapku pada-MU

semakin tinggi ku mendaki kian terasa kecil adanya diriku

semakin dalam ku menyelam kian terasa sesal basahkan hatiku

Engkau tak terlihat, karena ku tak pantas melihat-MU

cukuplah karya cipta-MU, mengejawantahkan kuasa-MU

menundukkan sombongku, menakhlukkan egoku

Maafkan perasaan tinggiku yang sesungguhnya rendah

Maafkan pakaian mewahku yang sesungguhnya hina

Maafkan pamer materiku yang sesungguhnya fakir

Maafkan hamba ini..

Wednesday, December 16, 2009

Akupun Terbangun dari lamunanku

Rindu...
Itulah yang melekat di hati ini...
Rasa itu telah masuk kedalam hatiku,
Mendesak, dan mulai menyelimuti pikiranku...
Dan aku mulai bertanya-tanya...
Engkau dimana?
Apa yang engkau lakukan?
Mengapa engkau tinggalkanku?
Apakah engkau merasakan hal yang sama saat ini?
Jam dinding telah berdentang berulang-ulang...
Ding-dong,
Ding-dong,
Aku pun terbangun dari lamunanku...
Aku menyadari aku sudah menjatuhkan air mata...
Tetesan itu telah membanjiri wajahku...
Malam telah menyelimuti...
Bintang-bintang berkedap-kedip seraya memberi senyuman...
Namun, kali ini aku tidak dapat menikmati senyumnya..
Sunyi Senyap merupakan satu hal yang kurasakan...
Aku terus memandang ke angkasa,
Berharap bertemu engkau...
Aku berulang-ulang bertanya sendiri...
"Chiko, engkau dimana?"
"Chiko, engkau dimana?"
Akhirnya aku pun sadar,
Bahwa aku benar-benar menyayangimu...