Semakin jauh ku melangkah kian terasa besar harapku pada-MU

semakin tinggi ku mendaki kian terasa kecil adanya diriku

semakin dalam ku menyelam kian terasa sesal basahkan hatiku

Engkau tak terlihat, karena ku tak pantas melihat-MU

cukuplah karya cipta-MU, mengejawantahkan kuasa-MU

menundukkan sombongku, menakhlukkan egoku

Maafkan perasaan tinggiku yang sesungguhnya rendah

Maafkan pakaian mewahku yang sesungguhnya hina

Maafkan pamer materiku yang sesungguhnya fakir

Maafkan hamba ini..

Saturday, May 8, 2010

Ketulusan Cinta

Sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, Dia memberikan ujian dan cobaan. Banyaknya ujian dan cobaan menunjukkan ke-Maha Rohman Rohim-an Allah. Begitupun dengan ‘cinta’. Untuk meraih ketulusan cinta dibutuhkan pengorbanan, tanpa pernah bosan, tak pernah mundur teratur dan balik kanan, serta selalu melibatkan Allah. Cinta yang tulus adalah cinta yang didasari karena Allah.

Ketulusan itu sendiri membutuhkan proses dalam menembus dimensi ruang dan waktu. Alangkah bahagianya orang yang pernah merasakan ketidaktulusan cinta, pendustaan cinta, penodaan cinta, dan penghianatan cinta, karena dengan begitu dia akan memahami apa arti ketulusan cinta sekaligus akhirnya akan menemukannya.

Meski cinta yang tulus cuma 1 dari seribu bahkan sejuta, namun bukan berarti ‘GAK ADA’. Meski sangat sulit meraih cinta yang tulus, tapi cinta itu akan menghampiri dan bertahta. Selama ‘hati’ masih ada, selama itulah cinta yang tulus masih eksis. Cinta yang bukan sementara. Bukan sekedar cinta kemarin atau hari ini. Namun cinta yang berdimensi ke depan. Dunia-akhirat. Endless love....

MENCINTAI DENGAN TULUS, MENGHADIRKAN KEBAHAGIAAN.

Cinta untuk dimiliki.

Ketika seseorang berbicara tentang cinta, maka apa yang sebetulnya sedang bercokol dalam hatinya adalah untuk dicintai.
Kalaupun ia mencoba mencintai seseorang, maka itu hanyalah agar dicintai. Ia mencintai untuk dicintai, sebagai balasannya. Dan bilamana ternyata yang dicintainya itu tidak membalasnya, maka ia akan sangat mudah berubah, bahkan berbalik membenci. Ia merasa kecewa, direndahkan, disepelekan, tidak dihargai, ditolak, ditampik, terhina atau sejenisnya. Yang tadinya ia sangka sebagai prilaku mencintai, kini telah berubah sama sekali. Kini ia berubah menjadi benci, bahkan dendam.

Apa yang sesungguhnya terjadi padanya? Apakah ia memang benar- benar mencintai orang, yang konon tadinya ia cintai itu? Ternyata tidak. Bukan karena ia kini membenci atau mendendam, namun karena keinginannya untuk memiliki, menguasai, mengangkangi bagi dirinya sendiri. Yang ada ketika itu sebetulnya samasekali bukan cinta.

Saya kira Anda pernah mendengar kata-kata indah: "Cinta bukanlah untuk memiliki, namun untuk dimiliki." Anda boleh menyetujuinya atau tidak; akan tetapi, bilamana Anda benar-benar dapat menghadirkan sikap batin demikian, itu memang mampu membahagiakan. Dengan membiarkan diri untuk dimiliki tanpa merasa perlu memiliki.

Mencintai ataupun membenci seseorang atau sekelompok orang sepenuhnya ada dalam kewenangan Anda bukan? Anda tak dapat dipaksa untuk mencintai siapapun, kecuali hanya berpura-pura saja. Demikian pula orang lain; tak seorangpun dapat kita paksa untuk mencintai kita. Bila Anda benar-benar mencintai seseorang atau sekelompok orang, Anda tak perlu peduli apakah ia atau mereka mencintai Anda atau tidak. Anda hanya mencintainya. Itu saja. Sama sekali tidak ada urusannya dengan masalah kepemilikan, masalah memiliki, menguasai, mengangkangi.

Bila kita benar-benar dapat mencintai tanpa disertai atau dimotivasi keinginan yang kuat untuk memiliki, maka kita bisa merasakan kebahagiaan dari mencintai.Sebaliknya, kita hanya mengundang kepedihan, kesengsaraan. Ketulusan dalam mencintai itulah yang membahagiakan. Bukan balasan yang kita terima. Dalam ketulusan, tiada harapan, hasrat atau keinginan untuk menerima sesuatu sebagai imbalan. Dalam ketulusan, yang ada hanyalah sikap batin memberi dengan sukarela, dengan ikhlas. Itulah yang membahagiakan. Dan, itu pertanda bahwa cinta yang Anda berikan murni adanya.

Sesungguhnya, kita tidak pernah layak untuk dicintai bila belum siap untuk mencintai. Adalah keliru memandang dicintai sebagai hak, sementara tak merasa wajib untuk mencintai. Kewajiban semestinya selalu mesti didahulukan. Apakah kewajiban itu mensyaratkan kerja fisik, kerja verbal, kerja perasaan ataupun kerja pikiran, ia tetap mesti didahulukan.

Cinta tidak menyengsarakan siapapun.

Kepemilikan, ketergantungan, kemelekatan pada yang dicintai, itulah yang menyengsarakan. Ada ungkapan bijak yang
mengatakan: "Pada yang Anda cintailah kesengsaraan Anda tersembunyi." Namun jangan salah. Bukan cinta itu yang menyengsarakan. Tidaklah tepat bila ada yang menyangka dirinya `sengsara karena cinta'. Cinta tak pernah dan tak akan pernah menyengsarakan siapa-siapa.

Kepemilikan, ketergantungan dan kemelakatan kitalah yang menyengsarakan. Disanalah kesengsaraan bersembunyi. Keinginan untuk memiliki yang dicintai, tergantung pada balasan setimpal dari yang dicintai dan karenanya melekat padanya, merupakan sumber-sumber kesengsaraan itu.

Sebaliknya, mungkin Anda cukup beruntung, memperoleh tanggapan yang setimpal dari yang dicintai. Dicintai oleh seseorang yang Anda cintai, bisa dibilang suatu keberuntungan. Akan tetapi, bila Anda memang benar-benar mencintainya dengan tulus, Anda tetap merasa bahagia. Kebahagiaan yang diperoleh dari mencintai dengan tulus tidak tergantung pada apakah Anda dicintai atau tidak.
Kembali harus kita akui bahwa, kebahagiaan hanya tergantung pada tindak mencintai saja, pada ketulus-ikhlasan itu saja.

Kita bukan Robot Emosi.

Pada dasarnya, tak seorangpun suka diikat, dibelenggu, atas dalih cinta sekalipun. Manusia mewarisi kehendak bebas. Keterikatan, ketergantungan ataupun belenggu merampas kebebasan; dan bersamaan dengan itu pula, kebahagiaan-pun beranjak pergi darinya. Konyolnya, kita seringkali menggunakan cinta sebagai pengikat dan pembelenggu siapa saja atau apa saja yang kita cintai. Kita ingin memiliki, medominasi yang kita cintai. Disinilah titik persoalannya.

Anda bisa berbahagia dengan mencintai profesi yang Anda tekuni selama ini, misalnya. Akan tetapi, bila kecintaan Anda pada profesi mulai bergeser kepada pemburuan atau penimbunan uang, kepada penghasilan yang Anda peroleh dari menjalani profesinya, atau kepada kemasyuran, penghormatan dan pemuliaan, Anda mesti siap- siap untuk melepaskan kebahagiaan itu lagi. Karena Anda telah mengarahkan diri Anda ke dalam perangkap perbudakan yang Anda ciptakan sendiri. Perbudakan inilah yang menjauhkan kita dari kebahagiaan. Jadi, tidaklah terlampau ceroboh bila kita mengatakan bahwa, kebahagiaan —dalam kaitannya dengan cinta— tergantung pada seberapa konsisten kita mempertahankan ketulusan pada `hanya mencintai'.

Mencintai memang bukan memiliki. Mencintai dan memiliki adalah dua hal yang sama sekali berbeda; sayangnya, bagi sebagian besar orang mereka sulit dipisahkan secara emosional. Ketika cinta kita bersambut, rasa kepemilikan segera menyertainya. Ketika rasa memiliki timbul, maka `hanya mencintai' sirna. Ia berubah, dan kitalah yang telah merubahnya secara emosional. Degradasi ini seakan- akan ada di luar kendali kita. Ia seolah-olah berjalan secara otomatis.

Menjadi `lepas kendali' merupakan persoalan laten kita yang lainnya; walaupun kita tahu kalau sesungguhnya tidak harus berjalan terkendali. Kita tidak harus dikendalikan oleh perasaan atau emosi; kita tak harus bertindak secara otomatis, hanya atas dorongan emosi, karena kita bukanlah `mesin emosi', kita bukan `robot emosi'. Pada dasarnya, kita bukanlah emosi itu.

Jangan mau dihambat oleh persoalan laten!

Apa yang juga teramati disini adalah persoalan laten —yakni identifikasi-diri. Indentifikasi-diri pada perasaan, pada emosi adalah fenomena umum bagi kita, disamping identifikasi-diri pada raga ini.

Kedua bentuk identifikasi-diri ini sebetulnya sudah cukup baik bila dibandingkan dengan identifikasi-diri pada peran-peran, pada profesi, atribut-atribut yang dikenakan orang pada diri kita.
Identifikasi-diri pada atribut-atribut yang dikenakan orang-orang bisa amat menyiksa, amat menyengsarakan. Fenomena mental ini dapat Anda amati dengan jelas pada orang-orang yang sering
berkata: "Ah...apa nanti kata orang." Ini sungguh berbahaya, sungguh fatal akibatnya. Anda bukanlah apa yang orang katakan tentang Anda. Kebahagiaan maupun penderitaan Anda samasekali tidak tergantung pada `apa kata orang'. Jati-diri Anda tidak tertumpu disana, pada mulut-mulut setiap orang. Bila fenomena ini kebetulan benar-benar terjadi pada Anda, maka segeralah sadari dan akhiri!

Kembali pada cinta dan kepemilikan. Mencintai tak-perlu memiliki. Kepemilikan hanya akan menodai cinta Anda. Mencintai atau menyayangi dengan tulus, menghadirkan kebahagiaan. Bila Anda siap menyikapinya demikian, Anda segera akan menemukan kebahagiaan dari `hanya mencintai'. Bila tidak, Anda hanya akan menebar jala kesengsaraan.

Sayap Yang Tak Pernah Patah

Kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki; selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu kita pada posisi kuat: kita tidak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab disini kita justru melakukan pekerjaan besar dan agung, mencintai.

Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang terjadi sesungguhnya hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: "apakah yang akan kuberikan?". Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.

Jadi, kita hanyalah patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita.

24 Kalimat Penyejuk Hati

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Source: Blog Berita

Tanda Mencintai dengan Tulus

Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu. Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.

Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah / gila / jengkel / stres. Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karna semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.


Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tau.


Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telpnya, karna ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.

Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup / berdenyut / bergetar untuk kamu.

Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata-kata itu tepat waktunya.

Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karna ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang plaing bahagia dan aman selama lamanya.

Seseorang yang mencintai kamu, selalu memberitahumu untuk tidak berpikir terlalu banyak, karna ia sudah merencanakan semuanya untukmu. Ia ingin memberikan kehidupan yang terbaik di masa mendatang. Ia ingin memberikanmu suatu kejutan, percayalah dia dapat melakukannya.

Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.
Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yang akan mengatakan kata I Love You pada situasi yang spesial, karna ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu.

Seseorang yang bener-bener mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum.

Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan: Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari? Dengan hatinya yang tulus.

Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam. Jika kamu menanyakan: mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata: Ketika kamu marah penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah. Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar-benar bekerja / manjur / berguna.

Ciri - Ciri Orang Yang Mencintai Dengan Tulus

1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu²nya.

2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan .

3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.

4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti "slmt pagi"
"slmt hr mggu" "slmt tidur", walaupun kamu tidak membalas pesannya

5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.

6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.

7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah
mengatakannya.

8. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.

9.Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms "good luck" atau menelponmu untuk menyemangati kamu.

10.Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.

11.Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.

12.Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.

13.Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.

14.Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.

15.Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lg

16.Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!

17.Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar "INBOX"nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.

19.Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.

20.Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya............ia selalu menunggumu

Friday, May 7, 2010

Wahai sahabat, Menangislah!

Wahai sahabat, berapa banyak hari ini dunia menipumu? Berapa kalikah dunia tergelincir dalam perjalananmu? Berapa banyak dosa-dosa yang hari ini kita lakukan? Dan sejauh mana engkau telah disesatkan kebimbanganmu sehingga demikian membutuhkan kecintaan dan kasih sayang?

Wahai sahabat, Allah Swt hantar kita ke dunia ini dengan umur yang sangat singkat, namun dengan umur yang sangat singkat itu kita diperintahkan untuk mendapatkan dan membina akhirat yang selama-lamanya.

Berapa banyak orang-orang yang telah berlalu sebelummu melewati dunia ini? Sudah tak terhitung lagi jumlahnya, dimanakah mereka sekarang berada? Tidakkah engkau merenungi, jutaan orang mati setiap harinya, jutaan orang melakukan kemaksiatan setiap harinya, dan jutaan orang menangis memohon dunia datang kepangkuannya, tapi coba engkau lihat lebih dekat, tidak ada yang mereka dapati selain apa yang sudah di gariskan.

Kalau dunia ini suatu kebaikan pasti Allah tidak akan menahan ini dari Rasulullah saw. Kalaulah dunia ini suatu kebaikan, pastilah Rasulullah tidak akan mencampakkan sebagaimana hari ini kita mencampakkan kotoran yang keluar dari lubang anus kita. Dan jika dunia ini memang pantas dimiliki seseorang, tentulah orang yang paling pantas memilikinya adalah Rasulullah saw.

Sahabat! Dunia apabila matang, ia menghinakan. Bila diberi tutup, ia merugikan. Bila berbunga, tidak disukai. Bila disajikan ia hanya akan menghantar kepada tempat-tempat kehancuran. Wahai Sahabat, ambilah dunia sebatas cukup, tidak lebih dan tidak kurang.

Menangis lah selagi kalian bisa, karena hanya tangisan takut kepada Allah lah yang bisa memadamkan api neraka. Menangislah, tangisi diri kita yang telah lama bermaksiat kepada-Nya, yang telah lama tidak pernah menyertakan-Nya di setiap langkah hidup kita.

Menangislah karena tangisan bukan hanya milik orang awam. Para Nabi dan orang-orang shaleh pun menangis. Air mata mereka laksana biji-biji mutiara yang indah tercurah menyenandungkan tasbih-tasbih Ilahi. Air mata mereka mengalir dari hati terdalam. Inilah airmata rasa takut (khauf), cinta (hubb), dan pengharapan ( raja’).

Wahai sahabat , datanglah kepada-Nya dengan tangisan itu, tangisan karena takut, tangisan karena cinta dan tangisan karena pengharapan.

Sahabat, tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah melebihi dua tetes dan dua bekas jejak: tetes air mata karena takut pada Allah dan tetes darah yang dicucurkan di jalan Allah, adapun dua bekas jejak: jejak di jalan Allah dan bekas jejak menjalankan kewajiban Allah.

Wahai sahabat menangislah! Jika kalian tidak bisa menangis, berusahalah untuk menangis, karena para penghuni neraka akan menangis hingga air mata mereka mengalir deras di wajah mereka seolah-olah seperti laju-lajur air mata hingga air matanya tidak dapat keluar lagi, lalu berganti dengan air mata darah dan nanah, andai perahu-perahu dilewatkan diatasnya, pastilah perahu-perahu itu akan berjalan.

Allah Swt telah memberikan pilihan kepada Fir’aun , Abu Jahal, dan Abu Lahab, antara memilih dunia yang sementara dengan sesuatu yang kekal disisi Allah Swt, dan mereka memilih dunia. Pilihan yang sama Allah ajukan kepada Rasulullah saw dan para Sahabat, dan tak satu pun dari mereka memilih dunia selain mengambil apa yang menjadi keperluannya, tidak kurang dan tidak lebih. Dan sekarang Allah Swt menawarkan pilihan yang sama kepada kita sebagaimana Ia tawarkan kepada orang-orang sebelum kita.

Manakah yang akan kita pilih, dunia atau sesuatu yang ada di sisi Allah Swt dan jawabnya hanya masing-masing kita yang tahu. Renungkanlah sebelum kita menjawab, karena jawaban tersebut yang akan menghantarkan kita keneraka atau surga-Nya.

“Jika kamu selamat dari dunia, maka kamu telah selamat dari sesuatu yang besar.”

Landi Akbar

Saturday, May 1, 2010

ligth of my life

Aku pernah terjatuh, hampir terpuruk.. sulit rasanya untuk bangun, mencoba mencari pegangan yang kuat, tapi bahkan sebatang kayu pun tak ku dapat.. semua yang ada disekelilingku menjadi gelap, aku tak bisa membedakan apapun.. semuanya serba samar dan buram.. hampir aku mati tanpa memiliki harapan, namun disela keterpurukanku, ada secercah cahaya hadir.. membuatku tersadar bahwa dunia ini begitu indah untuk ditinggalkan.. cahaya itu menarikku keluar dari kegelapan.. perlahan semuanya terlihat begitu jelas dan nyata..

sedikit demi sedikit aku merangkak keluar.. berharap kepada cahaya tersebut, ingin sekali lagi menggantungkan harapanku..ingin kembali merasakan hidup.. ingin sekali lagi bercinta..

Tuhan Maha Adil, Dia mengirimkanku dia, yang dengan senyumnya membuatku kembali tertawa, Tuhan mengirimkanku dia yang dengan kata-katanya membuatku kembali bersemangat, Tuhan mengirimkanku dia yang dengan kasih sayangnya membuatku merasa dicintai kembali.. Tuhan mengirimkanku dia yang dengan pelukannya membuatku merasakan hidup kembali..

entah apa rencana Nya terhadapku.. meskipun aku telah keluar dari jurang itu dan menemukan cahayaku kembali, tapi aku tidak luput dari rasa sakit.. rasa sakit yang menyiksaku.. yang membuatku seakan kehilangan separuh hidupku..

apakah ini semua terlalu cepat? kalau iya, kenapa Tuhan mengirimkanmu kepada ku? apakah rasa ini hanya sementara, atau angan belaka? pernah aku bermimpi, mimpi indah yang kubangun dengan segenap jiwa.. tapi mimpi itu hancur disaat aku mulai menggantungkan hidupku.. aku tidak ingin hancur untuk yang kedua kali.. aku hanya ingin hidup bahagia.. aku hanya ingin merasakan indahnya cinta..

bolehkah aku mencintainya? dia yang selalu hadir untukku? dia yang telah memilihku dibanding dirinya? bolehkah aku merebutnya dari seseorang yang telah lama mencintainya? apakah ini kejam? apakah aku harus berjalan mundur demi cintanya? kenapa hal ini sulit sekali? salahkah kehadiranku diantara mereka?

ingin rasanya aku merebutnya, membuatnya hanya melihat diriku.. membuatnya hanya mencintaiku.. agar berpaling dari dirinya.. kejamkah aku?

Ya Allah, kalau memang ia yang terbaik untuk ku.. berikan dia untukku.. permudah jalan ini ya Allah.. aku tahu aku pasti sanggup melewati semua ini.. aku tahu Engkau selalu memberikan yang terbaik untukku.. kuatkan aku ya Allah.. berilah ketabahan dan kesabaran dalam melalui semua ini