Semakin jauh ku melangkah kian terasa besar harapku pada-MU

semakin tinggi ku mendaki kian terasa kecil adanya diriku

semakin dalam ku menyelam kian terasa sesal basahkan hatiku

Engkau tak terlihat, karena ku tak pantas melihat-MU

cukuplah karya cipta-MU, mengejawantahkan kuasa-MU

menundukkan sombongku, menakhlukkan egoku

Maafkan perasaan tinggiku yang sesungguhnya rendah

Maafkan pakaian mewahku yang sesungguhnya hina

Maafkan pamer materiku yang sesungguhnya fakir

Maafkan hamba ini..

Saturday, May 8, 2010

Ketulusan Cinta

Sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, Dia memberikan ujian dan cobaan. Banyaknya ujian dan cobaan menunjukkan ke-Maha Rohman Rohim-an Allah. Begitupun dengan ‘cinta’. Untuk meraih ketulusan cinta dibutuhkan pengorbanan, tanpa pernah bosan, tak pernah mundur teratur dan balik kanan, serta selalu melibatkan Allah. Cinta yang tulus adalah cinta yang didasari karena Allah.

Ketulusan itu sendiri membutuhkan proses dalam menembus dimensi ruang dan waktu. Alangkah bahagianya orang yang pernah merasakan ketidaktulusan cinta, pendustaan cinta, penodaan cinta, dan penghianatan cinta, karena dengan begitu dia akan memahami apa arti ketulusan cinta sekaligus akhirnya akan menemukannya.

Meski cinta yang tulus cuma 1 dari seribu bahkan sejuta, namun bukan berarti ‘GAK ADA’. Meski sangat sulit meraih cinta yang tulus, tapi cinta itu akan menghampiri dan bertahta. Selama ‘hati’ masih ada, selama itulah cinta yang tulus masih eksis. Cinta yang bukan sementara. Bukan sekedar cinta kemarin atau hari ini. Namun cinta yang berdimensi ke depan. Dunia-akhirat. Endless love....